Apa Sih Fungsi Coolant (Air Radiator)? Bagaimana Cara Memeriksanya?
Saat mengendarai mobil, salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah memastikan mobil terjaga suhunya. Bagaimana caranya? Salah satu kuncinya adalah dengan mengecek Coolant atau yang lebih dikenal sebagai Air Radiator. Padahal, masih banyak orang yang belum tahu apa itu Coolant atau Air Radiator dan bagaimana cara memeriksanya. Nah, kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang itu.
Apa Itu Coolant (Air Radiator)?
Coolant adalah cairan pendingin mesin yang terdiri dari air, etilena glikol, dan beberapa bahan tambahan lainnya. Fungsi utama Coolant adalah untuk menyerap panas dari mesin dan membawanya ke radiator untuk didinginkan sebelum kembali ke mesin untuk mengulangi prosesnya. Coolant juga digunakan untuk mencegah mesin menjadi berkarat dan korosi karena kandungan air di dalamnya. Selain itu, Coolant juga bisa mencegah mesin mobil Anda mengalami kelebihan panas yang dapat merusak mesin dan akhirnya mengakibatkan kerusakan yang mahal.
Bagaimana Cara Memeriksanya?
Ada beberapa cara untuk memeriksa Coolant (Air Radiator) di mobil Anda. Berikut adalah beberapa cara mudah yang dapat Anda lakukan di rumah:
Langkah | Cara Memeriksanya |
---|---|
1 | Periksa warna Coolant: Coolant biasanya berwarna hijau atau merah. Jika warnanya sudah menguning atau berubah menjadi abu-abu, itu artinya Coolant perlu diganti. |
2 | Periksa level Coolant: Periksa level Coolant di dalam tangki radiador. Tangki harus diisi penuh dengan Coolant. Jangan pernah menambahkan air biasa ke dalam tangki tanpa menambahkan Coolant yang cukup. |
3 | Periksa kebocoran Coolant: Periksa apakah ada kebocoran pada tangki dan selang Coolant. Jika ada kebocoran, segera perbaiki atau ganti bagian yang rusak. |
Frequently Asked Questions (FAQ)
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Coolant (Air Radiator) dan jawabannya:
1. Apa yang terjadi jika Coolant tidak diganti secara teratur?
Jika Coolant tidak diganti secara teratur, maka akan ada beberapa konsekuensi yang akan terjadi pada mobil Anda. Beberapa di antaranya adalah:
- Panas mesin menjadi tidak terkontrol, sehingga mesin tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri.
- Berisiko terjadi pompa air radiator rusak.
- Karbonisasi pada sistem pendingin mesin, yang dapat menyebabkan mesin mengalami overheating.
2. Berapa sering Coolant harus diganti?
Sebaiknya Coolant diganti setiap 40.000 kilometer sekali atau setiap 2 tahun sekali. Namun, jika mobil Anda sering digunakan untuk perjalanan jauh, sebaiknya Coolant diganti lebih sering yaitu sekitar 30.000 kilometer sekali.
3. Apa yang harus dilakukan jika mobil Anda mengalami kelebihan panas?
Jika mobil Anda mengalami kelebihan panas, segera matikan mesin dan tunggu mesin menyejukkan. Periksalah kebocoran pada sistem pendingin dan cek level Coolant di dalam tangki. Jika ada kebocoran atau level Coolant rendah, maka tambahkan Coolant pada tangki. Anda juga bisa memeriksa pompa air radiator dan termostat untuk memastikan semuanya berfungsi normal.
Kesimpulan
Jadi, Coolant (Air Radiator) sangatlah penting untuk menjaga suhu mesin agar tetap dalam kondisi normal saat mengemudi. Dengan melakukan perawatan Coolant secara rutin, maka mobil Anda akan terhindar dari kerusakan yang lebih mahal dan selalu berada di kondisi yang aman untuk digunakan. Sebaiknya, jangan lupa untuk selalu memeriksa level Coolant di dalam tangki dan pastikan Coolant diganti secara teratur sesuai dengan rekomendasi mobil Anda.