Indonesia sedang mengadakan Sensus Penduduk tahun 2020 yang berlangsung sejak pekan lalu. Namun, mungkin ada beberapa dari Anda yang masih belum paham apa itu Sensus Penduduk dan bagaimana perbedaannya dengan survei penduduk.
Uraikan Perbedaan Sensus Penduduk dan Survei Penduduk
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan tersebut.
Apa itu Sensus Penduduk?
Sensus Penduduk adalah suatu kegiatan penghitungan, pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data jumlah penduduk, struktur penduduk, dan karakteristik penduduk di seluruh wilayah Indonesia. Sensus ini dilaksanakan secara periodic dengan jadwal tertentu, dan bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk secara spesifik.
Dengan kata lain, Sensus Penduduk merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia yang resmi dan akurat. Data-data hasil dari sensus ini sangat penting untuk digunakan sebagai basis perencanaan nasional dalam berbagai bidang.
Apa itu Survei Penduduk?
Survei penduduk merupakan kegiatan pengumpulan data yang lebih spesifik mengenai karakteristik dan perilaku individu atau kelompok penduduk. Survei ini tidak bersifat resmi seperti Sensus Penduduk, dan dilakukan secara unplanned sesuai dengan kebutuhan informasi.
Contoh survei penduduk yang dapat dilakukan antara lain adalah survei tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan publik atau survei tentang perilaku kesehatan masyarakat. Hasil dari survei penduduk dapat digunakan untuk membantu perencanaan dalam berbagai proyek atau kegiatan yang akan diselenggarakan.
Perbedaan Utama Sensus Penduduk dan Survei Penduduk
Perbedaan utama antara kedua kegiatan ini adalah terletak pada tujuannya. Sensus Penduduk dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk secara spesifik dan resmi untuk digunakan dalam perencanaan nasional, sedangkan Survei Penduduk dilakukan untuk mengumpulkan data lebih spesifik dan tidak bersifat resmi.
Penyelenggaraan Sensus Penduduk dilakukan secara berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak BPS, sedangkan Survei Penduduk tidak memiliki jadwal khusus, dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan.
Sensus Penduduk dilakukan secara terpusat dengan melibatkan seluruh penduduk Indonesia, sedangkan Survei Penduduk hanya dilakukan di sebagian wilayah atau kelompok tertentu saja yang dianggap relevan dan representatif.
Secara singkat, perbedaan utama antara Sensus Penduduk dan Survei Penduduk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Perbedaan Sensus Penduduk dan Survei Penduduk
| Sensus Penduduk | Survei Penduduk | |
|---|---|---|
| Tujuan | Mengetahui jumlah penduduk secara resmi dan akurat untuk perencanaan nasional | Mengumpulkan data lebih spesifik untuk kebutuhan informasi pada proyek atau kegiatan tertentu |
| Jadwal | Berkala, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan | Tidak memiliki jadwal khusus, dilakukan sesuai kebutuhan informasi |
| Cakupan | Seluruh penduduk Indonesia | Sebagian wilayah atau kelompok tertentu yang dianggap relevan dan representatif |
People Also Ask / (FAQ)
Apa yang dilakukan dalam Sensus Penduduk?
Sensus Penduduk dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan responden mengenai informasi dasar seperti jumlah anggota keluarga, jenis kelamin, tempat tinggal, usia, pendidikan, dan kegiatan ekonomi keluarga.
Apabila terdapat responden yang tidak berada di rumah saat sensus dilakukan, para petugas sensus akan mencatatnya dengan menggunakan form khusus yang disebut Formulir Pendataan Sensus Penduduk Penduduk.
Apakah hasil dari Survei Penduduk bersifat resmi?
Hasil dari Survei Penduduk tidak bersifat resmi, dan cenderung lebih subjektif karena tidak mencakup sampel populasi yang representatif secara nasional.
Artikel milik suhudsukses.com
Kesimpulan
Perbedaan antara Sensus Penduduk dan Survei Penduduk terletak pada tujuan dan jangka waktu pelaksanaannya. Sensus Penduduk dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk secara resmi dan akurat untuk digunakan dalam perencanaan nasional, sedangkan Survei Penduduk dilakukan untuk mengumpulkan data lebih spesifik untuk kebutuhan informasi pada proyek atau kegiatan tertentu.
Kedua kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam membantu perencanaan nasional dan pengambilan kebijakan di berbagai bidang. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat memanfaatkan informasi yang diperoleh dengan tepat dan efektif.